Jumat, 25 Desember 2009

Belajar mengenal Allah berdasar potensi akal

Ketika proses penciptaan manusia telah sempurna, Allah meniupkan Ruh Al-Insan maka dengan ini Manusia dikaruniai hati(rasa) sebagai kontrol kesadaran dan pikiran sebagai potensi akalnya. Dengan hati inilah manusia bisa mendapatkan kesadaran (keyakinan iman) dan dengan akalnya manusia dapat mengambil pelajaran yang berharga dari perjalanan hidupnya, maka jadilah manusia sebagai "duta Ilahi" (kholifatulloh fil ardhy) yang membawa pesan-pesan Ilahiyah.

Dalam tulisan-tulisan yang lalu kita sudah belajar mengenali Allah melalui salah satu anugrah-Nya yang berupa hati (otak kanan) berdasar hakikat Ihsan berdasar sabda rosul. Sekarang kita belajar mengenal Allah melalui anugrah Al-Insan yang berupa akal. Yang dibahas disini bukan hakikat-Nya karena hakikat adalah urusan Allah, kita juga tidak membahas dzat Allah karena akan terbatas pada wujud dan sifatNya maka Nabi Muhammad saw melarang melakukan hal itu karena Allah bersifat mutlak dan sangat berbeda dengan makhluknya. Dengan demikian hanya dengan memikirkan ciptaanNya kita bisa mengenal yang menciptakannya. Sifat akal adalah "sebab akibat", akal akan selalu bertanya dan mencari "ADANYA SESUATU YANG TERCIPTA PASTI ADA YANG MENJADI SEBAB ADANYA". Bagaimana kita menjawab tentang adanya eksistensi Tuhan?
Kita mulai dari yang diciptakan, adanya sesuatu pasti ada yang menjadi sebab adanya karena tidak ada segala sesuatu yang ada dengan sendirinya, tidak ada perubahan dari tidak ada menjadi ada melainkan dengan sebab dan tidak mungkin sesuatu dapat menciptakan dirinya sendiri sebab sebelum menciptakan dirinya sendiri dia sendiri dalam keadaan tidak ada. Adanya ciptaan(wujud) membuktikan adanya Dzat yang wajib ada dan Dzat yang wajib ada itulah yang dinamakan Tuhan dan Dia tidak boleh lagi ditanyakan siapa yang menciptakan sebab bila ada yang menciptakan berarti dia bukan yang permulaan (awal) yang bukan permulaan (yang diciptakan)itulah yang dinamakan dengan makhluk.

Allah juga mengenalkan diri dalam Al-Qur'an

"Dialah Allah tiada Tuhan selain dia, yang mengetahui yang goib dan yang nyata, Dialah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja yang Maha suci, yang Maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha kuasa, yang memiliki segala keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai asmaul husna. Bertasbih kepadanNya apa yang dilangit dan dibumi. Dan Dialah yang Maha perkasa lagi Maha Bijaksana.(al-Hasyr: 22-24)

Dalam ayat diatas Allah telah mengenalkan DiriNya bahwa Dia Maha segala-galanya, Maha mutlak yang berbeda dengan makhlukNya, diatas segala sesuatu dan tidak boleh dikatakan seperti sesuatu, yang Maha besar, Maha meyelimuti dan tidak ada yang bersifat demikian yang selin Allah.

Demikian seharusnya kita belajar mengenali exsistensi Tuhan dengan potensi akal yang dianugrahkan kepada kita sebagai kelengkapan Al-Insan. Mungkin kita sering mendengar sebagian orang mengatakan bahwa Allah berada dalam diri manusia, dalam kisah para wali dijawa tersebutlah nama Syeikh Siti Jenar, dalam sejarah para sufi tersebutlah nama Al-Hallaj yang terkenal dengan ucapanya "Ana Al-Haqq" ( Akulah Tuhan Maha Benar). Dalam pandangan umum könsep ini dinamakan WIHDATUL WUJUD. Sementara MARASE Berprinsip TAUHIDTUL WUJUD yaitu sebuah sikap dan prinsip ketuhanan yang lurus dan bersih dengan berdasar kalimah "laa Illaha Ilaulloh". Ajaran Marase tidak menyalahkan hal itu tapi haruslah dilanjutkan "Bahwa Allah ada dalam diri manusia juga ada di bintang, bulan, samudra dan laìn-lain karena Allah ada dimana-mana, meyelimuti segala sesuatu dan Alam semesta ada didalam gegamanNya". Allah Maha tidak terbatas sedang manusia ada dalam keterbatasan. Mungkinkah yang maha tidak terbatas bersemayam dalam manusia yang terbatas? Bagaimana akal kita menjawab semua ini? Agama sejalan dengan akal, dzikir imbang lawan fgkir dan beramal harus beserta ilmunya.

Waullohualam...

Senin, 21 Desember 2009

Asma' Allah dijadikan mantra

Bukan rahasia lagi dikalangan perguruan atau aliran-aliran batin, sebagian pengikutnya menganggap amalan yang diberikan gurunya ( umumnya Asma' Allah ) dianggap atau dijadikan mantra, yang akhirnya tidak mempunyai pengaruh dalam jiwanya dan hanya terbatas pada tulisan, kalimat dan lafadz sedang yang diperoleh hanya dengungan suara yg terdengar oleh pendengarannya sendiri sedang hati tidak merasakan kehadiran-Nya. Bagaimana MARASE Menanggapi hal ini?

Asma' Allah maupun ayat-ayat AL-Quran yang lain bukan merupakan mantra, tapi merupakan arah spiritual yang jelas, yang membimbing hamba dalam mencapai keadaan yang tak terhingga dan tertinggi. Asma' Allah bila diucapkan dilisan hanya memiliki efek terbatas pada menghilangkan pikiran dan menurunkan frekwensi gelombang otak. Efek ini mirip yang kita rasakan saat bernyanyi, nonton tv maupun bertamasya. Kita sering terjebak pada kesadaran seperti ini sehingga kita mengira dengan Asma'ul khusna kita telah menuju "puncak spiritual", sedang hal ini bisa dirasakan oleh semua orang tanpa menyebut nama Tuhan.

Disini pentingnya kita mengevaluasi dan mengoreksi ulang tiap amal ibadah yang kita laksanakan, karena tiap amal haruslah berjalan dengan ilmunya. Untuk sebagian orang mungkin tidak perlu mengadakan evaluasi "karena merasa belum mencapai maqom itu, semua itu pekerjaan para syech, kyai, maupun para wali dan biarlah Allah sendiri yang menilainya karena tidak layak manusia menilainya". Anggapan seperti itu tidak keliru, tapi kita juga tidak salah untuk mengevaluasi tiap amal karena tiap orang pasti punya cita-cita terhadap perjuangan yang dilakukannya. Jangan cepat-cepat menarik kesimpulan "semua kita serahkan pada Allah swt". Pemikiran seperti itu sama halnya dia telah menjerat dirinya sendiri.

Allah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman apabila disebut nama Allah bergetarlah hatinya....(An- Anfal: 2).

Dari Abu hurairah r.a. Nabi bersabda
"Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu seratus kurang satu, barang siapa menghitungnya (menghafal semuanya) niscaya ia masuk surga ( HR-Bukhori ).

Allah mempunyai nama-nama (asma'ul khusna) yang mengandung pengaruh sangat dalam. Dalam ayat diatas disebutkan bahwa orang-orang yang beriman bila mendengar nama Tuhan bergetarlah hatinya dan menurut hadits nabi barang siapa yang menghafal semua Asma' Allah dia akan masuk surga. Akan tetapi cukupkah kita hanya mengenal dan menghafalnya, tanpa menyadari bahwa yang kita ucapkan adalah Asma' Tuhan penguasa alam semesta? Asma' Allah dan ayat Quran yang lain bila kita ucapkan dengan penuh penghayatan akan memberikan vibrasi yang kuat pada keji waan (mental), mengandung bunyi potensial hingga dapat mempengaruhi kesadaran, sedang pengulangan dalam membacanya mempunyai power untul "Mensugesti dan menghipnosa" mental yang dalam kegelisahan. Jika hanya diucapkan tidak ada bedanya menyebut nama Tuhan dengan menyebut nama-nama benda, kesadaran kita hanya akan dibatasi oleh wujud dan sifatnya. Jika hal itu dilakukan kesadaran kita akan berhenti pada batasan rendah yang disebut "syirik". Allah bersifat mutlak dan berbeda dengan makhluk-NYA.
Sadarilah saat menyebut nama Allah bukanlah sekedar menyebut lafadz yang terdiri dari huruf alif, lam, lam, ha' tapi Dia adalah Dzat yang tidak terbatas dan maha tinggi dengan menyebut Asma-Nya yang agung seharusnya kesadaran kita akan melampaui alam-alam benda atau rupa yang memiliki batasan. Begitulah seharusnya kita menyebut Asma Allah, bukan sebagai mantra dan kita tinggalkan batasan-batasan rendah untuk menuju kesadaran yang tertinggi dan tidak terbatas.

KIAMAT 2012

"Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Taukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia sperti anai-anai yang bertebaran,gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, dia berada dalam kehidupan yang memuaskan dan orang-orang yang ringan (kebaikan)nya, tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan taukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas ( al-Qoriah: 1-11 ).

Benarkah kejadian kiamat yang digambarkan ayat diatas akan terjadi pada tahun 2012 ? Pikirkanlah karena kita punya akal, amatilah karena kita punya penglihatan, dengarkanlah dengan pendengaran dan rasakanlah karena kita punya hati. Jika dikatakan bumi sudah tua, bumi memang sudah tua. menurut para ilmuwan bumi berumur lebih dari 4,3 miliar tahun, sedang tata surya kita terbentuk antara 4,53-4,58 miliar tahun yang lalu. Jika umur bumi dan tata surya kita sudah tidak muda lagi bisakah saat ini dikatakan sebagai jaman akhir? Sebagai umat Islam pasti kita percaya bahwa tidak ada seorang manusiapun yang tahu kapan datangnya kiamat kecuali Allah swt. Sebagai hamba kita hanya diberi isyarat bahwa "kiamat sudah dekat". Marilah kita berpikir mengenai makhluk Allah yang terus hidup dan tidak pernah kita sadari. Dialah "WAKTU". Coba kita pikirkan dan rasakan perbedaan waktu disaat kita tidur dan saat kita bermimpi dibanding waktu dalam kehidupan nyata? Jika demikian apa pendapat kita tentang perbedaan waktu ditiap alam? Kiamat sudah dekat itu menujuk pada waktu, bagaimana jika dekat itu dihitung dari waktu akhirat dimana satu hari diakhirat adalah 50.000 tahun di alam dunia ? Bagaimana MARASE Memandang hal ini?

Allah berfirman:

"Bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia...(al Baqarah: 185).

Ayat diatas menerangkan bahwa Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Pertanyakannya "sudahkah petunjuk yang berada dalam al Quran yang berisi 30 juzz, 144 surat dan 6666 ayat itu semua sudah diungkap rahasianya oleh manusia? Jika belum, mungkinkah tahun 2012 terjadi kiamat?jika benar bukankah sia-sia Al-Quran itu diturunkan..? bukankah hal itu seperti kita menonton pagelaran wayang kulit yang tiba-tiba dihentikan oleh dalang ditengah jalan, padahal cerita belum selesai? Alam semesta masih menyimpan rahasia-Nya. Dengan petunjuk ayat-ayat Al Quran yang agung manusia masih punya tugas untuk memelihara dan mengungkap kebesaranNya melalui Alam semesta yang diciptakanNya. Waallohualam..

Rabu, 16 Desember 2009

BERMUJAHADAH MENUJU MUSYAHADAH

Yang dimaksud dengan Mujahadah adalah berperang melawan hawa nafsu yang selalu ingin mengungkung jiwa manusia. Adapun nafsu-nafsu itu mempunyai kebaikan dan keburukannya.Makin meningnkatnya ilmu dan tekhnologi serta peradaban manusia dewasa ini, tak lepas dari anugrah Tuhan pada Manusia berupa pikiran dgn potensi akalnya yang dibantu alat-alat batin yang bernam nafsu. Tanpa itu semua Dunia tak mungkin seperti apa yang kita saksikan saat ini. Tapi kadang nafsu juga membuat manusia sesat, hancur Iman dan Ilmu. Karena itu kita harus tetap hati-hati dengan alat batin pemberian Allah ini. Tak terasa sering kali pikiran kita tidak dikendalikan kesadaran jiwa murni, tetapi dorongan nafsu yang timbul tanpa dikendalikan oleh kesadaran jiwa suci, akhirnya berbagai sifat tercela muncul dalam tingkah laku dan menjadi dosa yang mengotori dan meracuni hati. Kotoran jiwa atau dosa tersebut lama kelamaan akan menjadi dinding penghalang antara hamba dengan Tuhannya. Adapun nafsu-nafsu itu antara lain:

1.Muthmainahnafsu ini dapat menimbulkan ketenangan jiawa kebaikan dan sadar.

2. Amarah.
Dapat menimbulkan daya keberanian dan angkara.

3. Sobyah.
Nafsu ini kekuatannya pada diri suka mengumbar kesenangan dan keinginan.

4. Lawwamah. Pengaruh kekuatannya pada diri menimbulkan watak malas dan tinggi angan-angan.

Empat nafsu itulah yang mempengaruhi perbedaan apa yang dilakukan seseorang. Disinilah pentingnya bermujahadah guna belajar meningkatkan, mengendalikan serta menguasai diri dari nafsu menuju Musyahadah (menyaksikan diri) dalam shalat.

"Dan ingatlah ,ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman: bukankah Aku ini Tuhanmu?Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (al-A'raf: 172).

Dengan bermusyahadah ingin rasanya kita mengungkapkan dan mengenang kerinduan yang selama ini menyelimuti kholbu, dimana suatu ketika 'ruh suci' kita masih dialam azali, kita melakukan penghormatan dan persaksian sebagai seorang hamba.

MANUSIA TERBUAT DARI DEBU LANGIT

...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata)."ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. ( Ali Imran: 191).

Manusia adalah makhluk paling sempurna, yang dilengkapi anugrah luar biasa berupa pikiran dan akal untuk mendapatkan pelajaran. "Bacalah" ini kata awal dari wahyu pertama yang diturunkan Tuhan yang maha pencipta. Semua yang diciptakan Allah adalah ayat-Nya, ayat-ayat Allah dibagi menjadi dua yaitu, ayat Qauliyah (Al-Quran yang agung) dan ayat Kauniyah (Alam semesta). BACALAH ayat-ayat-Nya, renungkanlah, pikirkanlah dan bergeraklah dengan iman, amal dan Tauhid yang lurus untuk dapat memberikan penyadaran dan kesadaran terhadap diri berasal dan dari apa kita ini.

"...yang memulai penaciptaan manusia dari tanah...( as-Sajdah: 7 ).

Dari ayat diatas jelas manusia berasal dari tanah, kemudian bila ada pertanyaan unsur tanah itu berasal dari mana?akankah langsung kita jawab dari Allah? Apakah seprti itu cara kita memaknai " Kun fayakun" dan menganggap segala sesuatu terjadi tanpa adanya proses?

"Dan sesungguhnya telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dalam enam masa....(Qaf: 58 ).

Dari pemahaman ayat diatas dapat disimpulkan dalam tiap penciptaan ada sebuah proses dan tidak terjadi dengan tiba-tiba. Kemudin bagaimana dengan tanah yang merupakan asal penciptaan manusia, Apakah asal tanah itu dari bumi ini? Jika benar, kemudian bumi ini berasal dari mana? Allah menjelaskan dalam firman-Nya.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu dahulu adalah satu yang padu kemudian kami pisahkan antara keduanya dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.(Al-Anbiya: 30).

Kemudian dalam Surat Fussilat: 11. Allah Berfirman,
"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap...

Dari kedua ayat tersebut menerangkan bahwa Bumi yang merupakan unsur pembentuk manusia dulunya terpadu dengan langit dan ayat brikutnya menjelaskan langit yang masih berupa "asap". Menurut para ahli tafsir yang dimaksud dengan asap itu adalah gumpalan gas dan partikel-partikel halus dalam bentuk padat atau cair dalam temperatur yang sangat tinggi. Jika awalnya berasal dari gas yang sngat panas, dari mana asal tanah yang ada dibumi ini? Allah menjawab dalam firman-Nya "..Dari air Kami jadikan sgala sesuatu yang hidup". Artinya tidak mungkin bumi yang masih berupa gas yang sangat panas sebagai unsur pembentuk manusia, dalam sekian masa bumi ini mengalami pendinginan oleh "air" dan partikel-partikel debu dari langit yang mengakibatkan bumi mengalami PENGEMBANGAN.

Hal ini juga dibuktikan dalam ilmu pengetahuan modrn, dimana terpisahnya langit dan bumi dinyatakan dengan teori BIG BANG (ledakan atau dentuman besar). Teori ini menyatakan "Alam semesta pada awalnya berasal dari satu wujud
Yang panas kemudian terpisahkan karena adanya ledakan besar yang disebut dengan Big Bang, kemudian secara keseluruhan akan mengembang dan mendingin. Menurut Edwin hubble pada tahun 1925 mengatakan"Bintang-bintang terus bergerak menjahui bumi, hal ini menandakan alam semesta terus-menerus mengalami pengembangan.
Dari ayat-ayat Qauliyah dan Kauniyah diatas menyimpulkan BAHWA Manusia berasal dari tanah dan unsur tanah berasal dari unsur langit. Wallohu alam.

Belajar memasuki rasa khusyu' lewat IHSAN dalam Shalat.

Dari Abu Hurairah berkata "Pada suatu hari Belajar memasuki rasa khusyu' lewat IHSAN dalam Shalat.Nabi ada ditengah-tengah orang banyak tiba-tiba ada seorang laki-laki ( Jibril ) datang kepadanya seraya bertanya: Apakah Iman itu? Nabi menjawb Iman adalah,
1. Kami percaya pada Allah.
2. Kami percaya pada Malaikat.
3. Kami percaya akan bertemu Allah di Akhirat.
4. Kami percaya pada Rasull-Nya.
5. Kami percaya pada hari kebangkitan.
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, Apakah Islam itu? Jawab Nabi "Islam adalah menyembah pada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mengerjakan shalat, zakat, dan puasa Ramadhan. Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, Apakah Ihsan itu? Jawab Nabi, IHSAN YAITU ENGKAU MENYEMBAH ALLAH SEOLAH-OLAH ENGKAU MELIHATNYA SEKIRANYA ENGKAU TIDAK DAPAT MELIHATNYAMAKA ALLAH MELIHAT ENGKAU". ( HR. Bukhori ).

Dari hadits diatas sudah jelas apa yang dimaksud dengan Ihsan. Khusyu' tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dicari tapi kita tinggal memasuki dengan jalan kembali dan berserah diri. Keadaan seperti ini hanya bisa dilakukan kalau kesadaran kita berada diatas kesadaran tubuh bahwa saat shalat kita merasakan hadir kehadlirat Tuhan, berhadapan langsung dan berkomunikasi tanpa perantara apapun (Ihsan). Selama ini banyak pandangan bahwa khusyu' adalah "konsentrasi penuh". Upaya memasuki rasa khusyu' dengan konsentrasi sering kandas dan gagal, saat Shalat pikiran melayang-layang tak bisa dikendalikan, semua rukun Shalat gerakan dan bacaan Shalat dilakukan dengan reflek (gerakan tanpa sadar) tahu-tahu Shalat sudah selesai. Shalat seperti ini dinamakan "Shalat tanpa Ruh".
Hal itu bisa terjadi karena pikiran terbelah menjadi dua sisi yang tidak seimbang. Ini menunjukkan bahwa ada dua otak yaitu otak kiri dan otak kanan. Kemampuan otak kiri menjalankan psoses berpikir logis dan rasional sedang otak kanan berpikir random, intuitif dan holistik. Didalam Shalat otak kiri berkaitan dengan syariat (rukun) Shalat dan menuntut data hukum berupa aturan-aturan dalam shalat sedang otak kanan bersifat non verbal memiliki kemampuan abstraksi, imajinasi, intuisi dan spiritual. Dalam Shalat rasa IMAN dan IHSAN hadir dari spiritualnya otak kanan.
Selama ini kita shalat hanya menggunakan tata aturan otak kiri (hukum-hukum fiqih) dan kenyataannya menghasilkan ketidaknyamanan dan rasa jenuh. Keseimbangan antara otak kiri dengan otak kanan, rasiönal dengan relasional, fisika dengan meta fisika inilah yang disebut dengan DEKÖNSENTRASI.
Dengan hakikat IHSAN menurut Sabda Rosull dalam Shalat kita harus merasa dan merasakan, biarlah Allah menuntun kita, serahkan semuanya, hilangkan rasa memiliki dan berbagai bentuk pengakuan. Rasa khusyu', rohmat-Nya, ketenangan dan ketentraman akan langsung menelusup ke dalam hati pesholat tanpa bisa diterima oleh perhitungan logika, sebab logika tidak mempunyai alat ukur untuk menangkap sisi ini, semuanya timbul dari aktifitas otak kanan yang bersifat intuitif. Disamping memperhatikan rukun-rukun, bacaan dengan tartil dan gerakan-gerakan dalam shalat (semua memorisasi dan hafalan yang ada dalam data otak kiri), disisi lain kita harus merasakan kehadiran Allah ( IHSAN) dan semua gerakan-gerakan ilham yang hanya bisa ditangkap oleh jiwa dengan mengaktifkan otak kanan. Keseimbangan dua hal inilah merupakan tehnik memasuki rasa khusyu'.

Selasa, 08 Desember 2009

GROUNDING(pengenolan)

Grounding dalam MARASE adalah salah satu metode dalam pengendapan Energi. Kata grounding berasal dari dua kata "ground" dan"ing". Dalam alam semesta kita mengenal dua energi (kutub) yaitu energi positif (+) dan energi negatif (-) serta diantara kedua kutub itu ada ground yang dilambangkan dengan angka nol (0). Sedang kata "ing" dalam bahasa Ingris berarti "sedang", jadi grunding artinya pengenolan. Dalam pengendapan energi grounding ada lima faktor yang sangat menentukan.
1. Alam.
Yang dimaksud disini adalah alam semesta dari lapis langit satu sampai lapis langit tujuh. Karena energi positif adalah energi dari Allah yang merupakan energi kehidupan yang menghidupkan seluruh makhluk-Nya dalam alam semesta.
2. Materi.
Yang dimaksud materi adalah tubuh kita yang terbuat dari materi tanah dan berenergi negatif karena manusia penuh dengan kekurangan. Selain itu Dalam tubuh manusia terdapat pintu gerbang energi yang dinamakan "cakra". Ada 365 cakra dalam tubuh manusia yg sudah diketahui, dari sejumlah itu terdapat tujuh cakra master yang merupakan inti pintu gerbang energi.
3. Informasi.
Dari energi positif (energi Illahi) dan energi negatif pada manusia akan dapat didaya gunakan lewat metode-metode tertentu yang diajarkan atau di informasikan oleh seorang guru.
4. Energi.
Dari metode-metode yang diinformasikan guru akan menghasilkan energi yang sangat berpengaruh pada tubuh materi.
5. Waktu.
Dari semua itu akan di ikat oleh waktu, dengan menjalani metode dari guru dalam sekian waktu energi akan sdikit demi sedikit mengendap dan akhrnya semakin tebal menyelimuti tubuh materi.

Dalam melaksanakan metode Grounding yang terpnting adalah kasih sayang pada semua makhluk dan diri sendiri. Dengan cinta kasih energi negatif, kita groundkan lewat tujuh titik master cakra yang akhirnya bertemu energi positif kehidupan (energi Illahi) yang akan membentuk perputaran energi yang disebut dengan "siklus daya" dan dalam keadaan ini disebut pula dengan keadaan "selaras". Dan dalam waktu tertentu tubuh akan penuh daya ( energi) yang dapat didaya gunakan buat diri sendiri maupun orang lain. Saudara-saudara MARASE Dengan metode grounding mari kita tanam rasa cinta kasih pad semua makhluk di alam semesta. Secara sepiritual kejatian Neraka dilambangkan energi negatif (-) dan surga dilambangkan energi positif (+), dalam beribadah tujuan kita bukan surga atau neraka tapi ground (0) langsung ke Allah swt. "MENTIADAKAN DIRI SUPAYA ADA". Atau sabda Nabi "Matio siro sak durunge siro podo mati".

Konsep Pengolahan Tenaga Batin MARASE 8432/M

Pengolahan tenaga batin dapat dilakukan dengan pengolahan pernafasan (senam batin). Artinya adalah senam gerak badan lahir yang disertai dengan reflek batin lewat nafas.Dalam pelaksanaanya kita tidak diajak mengerahkn tenaga tapi cukuplah penyeimbangan yang dilakukan dengan rileks dan tenang. Energi disebut pula sebagai daya dan dalam kejati
annya "tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah (Billah). Bagi saudara-saudara MARASE dalam Shalat, dzikir, dan do'a adalah "Laa ilaha illalloh" ini adalah sebuah sikap dan prinsip ketuhanan yang bersih. Maka dalam senam-senam batinpun "Laa quwwata illa billah". Nasehatnya adalah jangan sampai ketika shalat kita bertuhankan Allah, kemudian waktu menghadapi "macan ngamuk" pendirian dan Tauhid kita sudah bertuhankan pada jimat-jimat kayu,batu, besi maupun "Ajian buto ijo". Harusnya dalam shalat dan dalam situasi apapun Allah tetaplah segala-galanya, karena kita inilah milik Allah.

Jurus atau senam batin dalam MARASE
1.Sembilan jurus senam dasar.
Dalam jurus ini saling bekerja samanya pikiran, pernafasan dan tindakan (gerak) akan menghasilkan energi internal yang dapat didaya gunakan dalam kehidupan (senjata hidup).
2. Senam jurus empat.
Dalam senam ini segala energi dipusatkan pada kepalan tangan (pukulan).
3. Senam jurus tiga belas. Dalam setiap gerak merupakan salah satu cara menghubungkan pada vibrasi yang lebih besar (alam) yang terhubung dengan empat dan delapan arah mata angin. Senam ini mempunyai daya sembuh karena "sehat adalah sakti"
4. Grounding (pengenolan).
Terdapat dua energi (kutub) yaitu positif dan negatif. Selain itu kita mengenal pula ground yang dalam kelistrikan dilambangkan dengan angka 0 (nol) sedang "ing" dalam bahasa Inggris artinya sedang berlangsung, jd grounding artinya "pengenolan". Energi manusia adalah negatif karena banyak kekurangan sedang energi Allah adalah positif, yang merupakan energi kehidupan yang menghidupkan seluruh makhluknya dari langit lapis satu sapai langit lapis tujuh. Sedang di dalam tubuh manusia terdpt tujuh titik master pitu gerbang energi yang sering disebut dengan "cakra". Dengan pintu daya itulah energi negatif manusia akan bertemu dengan energi positif Allah menghasilkan perputaran energi yang disebut "siklus daya".
5. Semadi (Meditasi).
Semedi dalam MARASE adalah semedi dalam tata dzikir. Kata semedi berasal dari kata "se" ya berarti satu dan "madi" yang berarti rasa, jadi semadi adalah satu rasa sepnuh hati mengobyekan jiwa pada Allah swt sebagai dzikir lewat asma-Nya yang agung. Dalam ajaran MARASE Tingkatan semadi dimaksudkan juga belajar shalat khusyuk karena shalat adalah meditasi tertinggi dalam Islam. Shalat dan semadi adalah induk dari ilmu batin karena hal itu sebagai sarana pendekatan diri dan menghamba pada yang maha memiliki
Kekuatan. Ibarat kita menanam,tanamlah padi maka rumputpun akan ikut tumbuh, tapi bila kita menanam rumput padi tidak akan ikut tumbuh.

Demikian sekilas konsep pengolahan daya pada MARASE. Selain itu shalat, dzikir, puasa dan ibadah yang lain adalah sarana olah jiwa dan penggemblengan jiwa itu sendiri.

MANUSIA DALAM LINGKARAN SYETAN

"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. ( fathir: 5-6 ).

Mau tidak mau, suka tidak suka, sadar maupun tidak skarang kita ada dialam dunia, suatu alam yang penuh dengan berbagai godaan, tempat berkembang biaknya nafsu iblis dan tempat tumbuh suburnya angkara murka, saling fitnah-memfitnah, tikam menikam,berbunuh-bunuhan, tipu menipu, riya', iri dengki, dendam kesumat, takkabur serta semua sensasi-sensasi yang menjebk pemikiran dan pemahaman kita. Tak terasa semua itu mengelilingi kita disetiap naik turunnya nafas. Alam semesta mempunyai tujuh lapis langit. Sekarang kita ada di bumi, dialam dunia, berada dilapis langit satu yang mempunyai tiga dimensi, kemudian dilapisi langit lapis dua yang mempunyai empat dimensi, yang merupakan langit para jin,syetan dan iblis. Kemudian langit lapis dua dilapisi langit lapis tiga dan seterusnya sampai lapis langit tujuh yang merupakan langit Akhirat yang mempunyai sembilan dimensi. Dengan demikian bumi tempat kita berpijak ini dilingkari atau dilapisi langit-langit diatasnya seperti bola didalam bola. Nyatalah skarang kita sedang berada Dalam
Lingkaran atau lapis langit dua yang merupakan langitnya para jin syetan dan iblis. Tanpa terasa kita sekarang berada dalam "lingkaran syetan". Karena itulh mendekat dan mìnta tolonglah pada Allah. Sebagaimana firman Allah
"Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan pada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. ( fushshilat: 36 ).
Semua ciptaan-Nya adalah ayat Allah, semua kita jadikan sarana mendekatkan diri pada Allah Yang Maha cerdas, karena tanpa jin, syetan dan iblis apa arti Al-Insan? dan masih bernilaikah semua amal Ibadah kita didunia ini ???

Dasar-dasar ajaran Marase 8432/M Dasar-dasar menuntut ilmu Marase.

1. Niat.
Niat merupakan kesadaran untuk menyelaraskan antara fikiran dan hati sehingga menghasilkan rasa sambung dalam menuntut ilmu maupun dalam beribadah lainnya. Demikian juga dengan menuntut ilmu marase harus dengan niat yang suci yaitu Ibadah.

2. Iman
Tiap ilmu harus mendapatkan dasar keimanan. Karena dengan keimanan yang kuat dalam hati seseorang, maka dia akan semakin dekat dengan Allah swt dan tiap pendekatan diri adalah pertolonganNya.

3. Akhlak (budi pekerti)
Wadah dan pembungkus ilmu adalah budi pekerti.
Dengan budi pekerti yang luhur itulah ilmu akan menyatu ke diri seseorang dengan jalan mengendalikan lima angan-angan yang merupakan pintu hawa nafsu.

4. Rasa percaya diri.
Keteguhan dalam mencapai daya kekuatan ilmu seseorang adalah adanya rasa percaya diri ( bersatunya lahir dan batin seseorang ) segala bentuk keraguan harus dihilangkan.

5. Perjalanan.
Titik utama yang mentukan berhasil dan tidaknya dalam menuntut ilmu adalah perjalanan. Pepatah jawa mengatakan "Dumadine ilmu sejatine soko laku, sopo ingkang tatag bakal tutug, sopo ingkang temen bakal tinemu, ingkang sabar lakone bakal dhuwur pungkasane".

Dasar ajaran batin Manunggal Rasa Sejati.

1. Qs Al-A'rof: 205. "Dan sebutlah (dzikirulloh) dalam hatimu dengan merendahkan diri serta rasa takut (pada Allah) juga tidak mengeraskan suara, baik dipagi hari maupun diwaktu sore, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".

2. Qs Al Khafi: 110. "Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan TuhannNya,hendaklah mengerjakan amal sholeh dan jangnlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beridah kepada Tuhanya".

3. Qs An Nahl: 43. "Maka bertanyalah pada orang-orang yang mempunyai pengetahan jika kamu tidak mengetahui".

4. Qs Al Ahzab: 41. "Hai orang-orang yang beriman dzikirlah kamu pada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya".

5. Qs Al Khafi: 28. "Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya kami lalaikan dari berdzikir dan mengikuti hawa nafsunya serta keadaanya yang melewati batas".

6. Hadits Riwayat Thabrani dan baihqi.
"Rosululloh s a w bersabda pada Ali bin Abi Tholib, "Hai Ali pejamkan kedua matamu, tempelkan sepasang bibirmu, serta lipatlah lidahmu pada langit-langit mulut dengan dzikir Allah,..Allah dalam lathifah dari lathoif tujuh".

Demikian sebagian dari dasar-dasar MARASE "Barangsiapa menginginkan kekuatan dari Allah, maka mendekatlah kepadaNya ( Taqorub ) dengan sungguh-sungguh jangan sampai salah jalan keyakinan.

Selasa, 01 Desember 2009

SEMUA MILIK ALLAH

"Dan sungguh akan aku berikan cobaan padamu, dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dn buah-buahan. Dan berikan berita gembira pada orang-orang yang sabar, yaiu orang yang bila ditampa musibah mereka mengucapkan "sesungguhnya aku berasal dari Allah dan kepada-Nya aku kembali" ( al-Baqarah: 155-156 ).

Kita harus mempunyai kesadaran penuh bahwa segala sesuatu adalah milik Allah. Belajar menahan diri dalam menghadapi semua persoalan hidup seberapapun besarnya, janganlah kita sampai berputus asa. Kembalikan semua pada-Nya karna sgala sesuatu adalah milik Allah swt, sebenarnya kita ini tidak punya apa-apa. Kita hanya sebongkah tanah yang dihidupkn, dinafaskan,diimankan,diislamkan,diberi akal ditiupkan Ruh dan akan dimatikan. Sikap demikian yang membawa hati kita senantiasa sabar bila apa yang kita sukai sudah tak berada digenggaman kita.Apakah semua itu bencana dan cobaan Sesungguhnya semua itu bukanlah bencna dan cobaan. Memangnya kita ìni memiliki apa? Anggapan bahwa semua itu adalah cobaan timbul disebabkan fitnah pikiran karena selama ìni kita menganggap
Semuanya adalah hasil kerja kita,milik kita dan berbagaì bentuk pengakuan-pengaluan. Kenapa harus kecewa ketika milik Dìa diambìl dar kìta, Apakah hal sprti itu bisa dikatakan bencana? "kabeh mung sadermo akon-akon". Serahkan semua pada pemiliknya karena rasa memiliki itulah yang membuat kita sering tersiksa, panik, gelisah, cemas dan sebagainya.

ALLAH MAHA BESAR

"Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadpan mereka dan dibelakang mereka sedang mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi Maha Besar. (al-Baqarah: 255).

Terjemah dari kalimah Allah huakbar adalah 'Allah Maha Besar, semua org muslim pasti mengetahuinya tapi bila hati tidak pernah merasakan atas kebesaran-Nya kalimah itu hanya mengambang di lisan sementara hati kosong tanpa menyaksikan kebesaran-Nya. Kebesaran Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya. Tujuh lapis langit dan bumi serta segenap isinya, bertrilyun-trilyun benda-benda (mahkluk)angkasa, di darat dan di air dari yang nampak nyata sampai yang tidak tampak dimata seluruhnya hanya setetes drbanding dengan kebesaran diri Allah. Rasakan kebesaran Allah meliputi seluruh ciptaa-Nya karena seluruh ciptaaNya ada dalam genggaman-Nya. Dengan demikian coba kita tanyakan pada diri sendiri. Seluruh ciptaaNya termasuk kita berada di luar atau di dalam TUHAN? JIka Tuhan bersemayam didalam ciptaaNya Apakah mampu ciptaan-NYA di semayami Tuhan? Bagi saudara2 MARASE, kita tidak mengenal konsep Wahdatul wujud tetapi
Tauhidtul wujud. Dengan memahami dan merasakan kebesaran Allah swt kian menguatkan Tauhid kita tentang ke ESAAN-NYA. Dan tentang diri kita sepenuhnya hanya mengikuti kehendak-Nya.

Minggu, 29 November 2009

Mengenal Manunggal rasa sejati 8432/M

Manunggal Rasa Sejati 8432/M.Adalah sebuah ajaran yang didirikan oleh Romo Kyai Nurmansyah njoyo sudargo yang tujuannya mengenal diri dengan niat ibdah,sesuai dengan sabda Rosul 'sopo sing ngerti ing dirine yo ngerti ing pangerane'.Angka 8432 berjumlah 17 melambngkan 17 roka'at dalam sholat yang wajib dijalani jama'ah MARASE.Demikian sekilas ajaran MARASE 8432/M pada pokok kejatian ilmu dan ajarannya.

RENUNGAN (MARASE 8432)

Entah kenapa dulu kita yang damai disisi yang Maha Agung,tiba-tiba terpelanting didunia dimana suatu alam tempat brkmbang biaknya nafsu iblis dan berbagai bentuk angkara murka. Knapa kita dulu kesini? Disini ada apa? Ruh suci yang dulu damai disisi Allah kini terkubur dalam sebongkah tanah yang diberi rupa dan akan mengalami dikubur lagi dalam perut bumi. Kita hanya sebujur bangkai,kita punya apa?kekuatan apa yang kita unggulkan?melainkan dengan pertolonganNya.

PERJUMPAAN LANGSUNG KAWULO DAN GUSTINYA MELALUI SHALAT

"Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku" (Thåhå: 14).

Dari ayat diatas Allah telah memperkenalkan diriNya bahwa Dia satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan menyatakan kwajiban pada hambanya untuk selalu Shalat dalam keadaan 'eleng' (dzikirulloh). Shalat adalah aktifitas jiwa sarana brkomunikasi dengan Allah secara langsung tanpa perantara yang merupakan perjalanan ruhani menuju sang kholiq (mi'roj mu'min). Dengan demikian Shalat adalah Thariqot universal shahih yang diajarkan Kanjeng Rosulluloh saw yang wajib dilaksanakan oleh aliran apapun dalam Islam. Yang kita bahas disini adalah 'SHALAT' bukan rukun Shalat atau 'BACAAN' Shalat karena kita sudah mengetahuinya. Satu hal yang perlu diingat sudahkah Shalat kita benar-benar dalam keadaan eleng? Tanpa kita sadari Shalat yang kita lakukan selama ini hanya gerak kosong tanpa ruh Shalat, apakah akan kita jadikan Shalat kita seperti orang makan yang ditelan skaligus tanpa merasakannyadan tahu-tahu kenyang? Kalau hanya ingin 'MEMBACA' lafad Shalat kenapa harus Shalat?? Shalat sebenarnya telah mencakup bungkus dan isinya, yakni Syari'at, Thariqat, Hakikat dan Ma'rifatnya. Hal ini akan tercapai bila peshalat mempertebal rasa Ihsan dan mempunyai kesadaran bahwa selama Shalat brlangsung kita sedang brhadapan dengan Allah. Jalani Shalat dengan Tumo'ninah selaraskan antara fikiran dan hati karena hati yang tidak ikut menyaksikan badan wadag menjalankan ibdah Shalat bukan mustahil keagungan dicabut dari hati kita oleh-Nya.

BERTEMU DAN KEMBALINYA KITA PADA ALLAH

"....DAN SESUNGGUHNYA KEBANYAKAN DI ANTARA MANUSIA BENAR-BENAR INGKAR AKAN PERTEMUAN DENGAN TUHANNYA" (Ar-Rum: 8).

"Ini adalah sebuah kitab yang aku turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran" (Shad: 29).

Berpikir adalah anugrah luar biasa pada manusia agar dapat mendayagunakan potensi akal untuk mendapatkan pelajaran hingga mendapatkan derajat mulia. Demikian juga marilah kita brpikir tentang pertemuan dan kembalinya pada Tuhan, apakah yang dimaksudkan adalah nanti diakhirat setelah kita mati? bagaimana akal kita menjelaskan hal ini? Jika memang benar demikian selama ini kita Shalat menghadap pada siapa? Lalu dimanakah Allah yang kita sembah itu? Allah adalah Tuhan yang maha mutlak dan maha meliputi, tak terjangkau oleh pikiran, berbeda dengan makhlukNya, maha hidup, maha dekat, maha mengetahui lintasan hati dan maha sgala-galanya. Tuhan hanya dapat kita rasakan dengan hati jernih dan tak mungkin kita terima dengan alam pikiran. Allah swt itu maha mutlak dan maha menyelimuti, Dia ada dimana-mana semua diliputi olehNya,menyambut setiap doa,menurunkan ketentraman pada hati hamba yang sdang gelisah,menerangi hati dan sebagainya. Jika pikiran ini mengangap Allah ada ditempt yang jauh orang tidak segan-segan brbuat maksiat karena tidak merasa diawasi langsung olehNya dan keadaan itulah yang disebut "sebagai hati yang lalai". Dalam Shalat bila tanpa keyakinan dan kesadaran akan dirinya dan ruh akan kembali dan bertemu pada Tuhan maka perjalanan ruhaninya akan berhenti atau masuk ke dalam ilusi pikiran. Dan yang perlu diingat terwujudnya rasa berhadapan dan bertemu berangkat dari kesadaran dan dzikir. Jika keduanya hilang Shalat kita akan terpelanting entah kemana.

Mengenal Manunggal Rasa Sejati 8432/M-MADIUN

Manunggal Rasa Sejati 8432/M. Bukanlah nama suatu perguruan tapi nama sebuah "ajaran" ilmu batiniah yang diasuh oleh Romo Kyai Nurmansyah Njoyo Sudargo berada di Desa Kerjo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Tujuan ajaran MARASE adalah mengenal diri dengan niat ibadah, sebagaimana Sabda Nabi "Man Arofanafsahu Faqod Arofa Robbahu" (barang siapa mengenal dirinya maka akan dikenal pula Tuhannya). Nama MARASE berasal dari tìga kata "Manunggal" ya berarti bersatu, "Rasa" yang berarti hati suci dan "Sejati" yang berarti Tuhan. Angka 8432 mempunyai arti pada jumlah angkanya, yaitu 17 yang terhimpun dalam 17 Roka'at Shalat sehari semalam yang wajib dijalani oleh semua jama'ah MARASE. Sedang huruf "M" dibelakang angka berarti MANUNGSO (Iman dumunung kang moho kuoso). Demikian sekilas ajaran marase pada pokok kejatian ilmu dan ajarannya.